Powered By Blogger

Jumat, 10 Desember 2010

Cerita Hujan

* Dihujan air mata berbata ujar gemetar, melengking nyaring dlm jerit nestapa, bau anyir darah amis meringis, putih mata dari dosa yg menganga


* Hujan bercerita lagi. Tentang kekasih. Tentang masa lalu. Tentang masa depan. Tentang puisi. Tentang diri yang tersakiti
Setangkai gerimis, segenggam aksara, dan selembar cinta. Semoga ku bisa hadirkan senyummu sebagai penutupnya



Rinai berimbas resah yg memelas, bukan pelangi jiwa indah warna tak mempesona, terimakasih rasa yg kau lempar dbalik senyum tanpa kata


Kepalaku yang keras, kau hantam dengan senyuman. Aku tak bisa berbuat banyak, selain membalas dengan pelukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar