Powered By Blogger

Minggu, 05 Desember 2010

Galau Selalu Ada

Lantas hujan pagi ku, serupa batu beku berjatuhan meremukan wujudku.Jangan pernah berhenti memberikan senyummu untukku, hingga nanti, saat tanah merah pekuburan membenamkan jasadku. Wujudku adalah deritaku: merindumu.
Ku ingin mencipta sunyi, bertafakur tentang arti diri..


Duhai syahdu dalam hidupku, pemicu nadi bertalu-talu, nadaiku dengan suara, kalimat sayang yang paling dalam!

Aku mencari wajahmu di lorong penyesalanku, membungkukkan hatiku di hadap air matamu.


Jengah.....

Resah pd wajah yg menatap,
berujar lirih dari tembang keheningan,
maknaku tak terucap saat lantun membuka kisah,
menjamu keriangan dari secawan nestapa,
aku didetik ini....
Menemani direngkuh masa.


Pernah aku mnjauh blari darimu,

muram sunyi sperti mati rasa,
& tak bisa lepas bayangmu ikuti rasaku,
kmana aku pergi beku..
Disentuhmu.....dirinduku nyalakan api sepi, & tak bisa lepas bayangmu, racuni stiap tdr ku & thempas aku GOYAH...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar