Powered By Blogger

Sabtu, 11 Desember 2010

Kematian


Kamu : terbelit belukar waktu. 
Aku : mengeja kata setia untuk menunggu.
Kita dan Kematian. Selalu berpunggungan sampai suatu saat ia menampakkan wajahnya.

Aku mencium wewangian menyesak dbelukar waktumu, dbelantara rasa tak kutemui arah, sekejam bayang hadir lalu hilang, aku masih dsitu memandangi ruh mu lalu pergi, kemana lagi... Hanya jejakmu dbekas bumi

Puing-puing jiwaku membalut luka. Membawa bunga, ziarahi kenangan. Lalu diatasnya bersulang rindu. Untukmu yang datang dengan cinta demi hapuskan semua kesakitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar