Powered By Blogger

Sabtu, 03 Juli 2010

Janji dan komitmen

Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan. Betapa banyak orang yang dengan entengnya berjanji untuk bertemu namun tak pernah menepatinya. Dan betapa banyak pula orang yang berhutang namun menyelisihi janjinya, Betapa banyak orang mengemukakan TENTANG KOMITMEN DAN JANJI, tapi disayangkan ia pun tak mengerti apa yang telah ia kemukakan, kini janji tampaknya hanya sebagai barang obralan saja yg murah untuk diperjual belikan, layaknya tenaga sales yg tengah menjual suatu produk dengan potongan besar2 an .. hmmmm mungkin perlu dikaji ulangkah ?? 

Kemudian Komitmen adalah bukan sekedar memenuhi apa yang telah kita tawarkan dan janjikan, tapi merupakan sebuah pekerjaan sepenuh hati, sekuat tenaga, sebuah kegiatan yang dipenuhi dengan nilai-nilai professionalisme, memberikan lebih dari apa yang kita janjikan. 

Guna memenuhi janji dan komitmen tidak bisa hanya dipenuhi dengan omongan saja, harus dari lubuk hati yang paling dalam, agar seluruh semesta bekerja untuk kita dalam memberikan yang terbaik. Janji dimata saya bukan memberi sejumlah yang saya janjikan, tapi janji adalah standard minimal yang harus dipenuhi. Sungguh sangat berat rasanya ; bahkan menyesakkan, ketika saya menyadari tidak mampu memenuhinya, sekalipun itu bukan janji dan komitmen saya secara pribadi. 

Manusia dalam hidup ini pasti ada keterikatan dan pergaulan dengan orang lain. Maka setiap kali seorang itu mulia dalam hubungannya dengan manusia dan terpercaya dalam pergaulannya bersama mereka, maka akan menjadi tinggi kedudukannya dan akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Sementara seseorang tidak akan bisa meraih predikat orang yang baik dan mulia pergaulannya, kecuali jika ia menghiasi dirinya dengan akhlak-akhlak yang terpuji. Dan di antara akhlak terpuji yang terdepan adalah mempunyai sikap komit dan menepati janji. 

Sungguh Al-Qur`an telah memerhatikan permasalahan janji ini dan memberi dorongan serta memerintahkan untuk menepatinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 
وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلاَ تَنْقُضُوا اْلأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا … 
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu sesudah meneguhkannya….” (An-Nahl: 91) 

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: 
وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُوْلاً 
“Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.” (Al-Isra`: 34) 

Demikianlah perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa menjaga, memelihara, dan melaksanakan janjinya. Hal ini mencakup janji seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji hamba dengan hamba, dan janji atas dirinya sendiri seperti nadzar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar