Powered By Blogger

Selasa, 21 Desember 2010

Bangau Kertas



Tanganku gemetar
membentuk garis pada kertas
melipat tangis
jadi sayap yang cemas

dukaku terbang
dukaku terbang

senyap. tanganku pucat
meraba cahaya bulan sabit
di jendela kamar rumah sakit
bangau-bangau kertas mengurung
ruang remang
kau terlentang
jadi pecundang

waktu sinis
di dinding bangsal
dentang lonceng
dan kelam
memburuku
seperti mimpi buruk

kau mengerang
ruang penuh bayang masa kanak
terkenang saat mengejar layang-layang
yang putus tali
tapi kini nyawamu tergantung
pada seutas slang infus

kulipat lagi kertas
kugurat lagi getir. kulipat lagi tangis
seribu bangau kertas mengusir si laknat
waktu yang khianat

namun hanya bangau-bangau kertas
menari riang di udara beraroma formalin
menggurat bayang pada dinding

kau terbang. kau terbang
menyisakan jejak duka
pada remang ruang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar